Pengaruh perkembangan teknologi saat ini tentu membawa banyak perubahan dalam segala bidang, termasuk dalam bidang pendidikan. Cepatnya arus globalisasi dan juga semakin berkembangnya teknologi di dunia menuntut kita untuk dapat mengikuti arus tersebut walaupun pada akhirnya kita tidak dapat mengejar atau bahkan menyamai arus teknologi agar keempat pilar pendidikan ( Munir, 2008) yaitu learning to know, learning to do, learning to live together dan learning to be dapat terwujud.
Kecepatan perkembangan teknologi di dunia menuntut semua pihak dalam dunia pendidikan untuk berfikir dan menemukan cara agar dapat menggunakan teknologi yang ada dalam proses belajar mengajar, termasuk di Indonesia. Dan biasanya teknologi yang sering digunakan adalah internet, mulai dari e-mail, blog, brousing dsb.
Saat ini metode pembelajaran e-learning cukup digemari dan menjadi salah satu pilihan dosen untuk mengajar mahasiswanya. E-learning atau electronic learning adalah metode pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan sarana teknologi berupa internet (via internet).
Pengalaman Pribadi Saya
Saya mengenal komputer sejak SD Kelas 5. Tapi untuk saat itu saya masi belum mengetahui apa itu internet. Orang tua saya pada mulanya juga masih tidak bisa menggunakan komputer. Untung saja saat SMP sudah mulai dikenalkan dan diajarkan untuk menggunakan komputer. Namun hanya sebatas itu saja. Guru-guru di SMP saya tidak ada yang menggunakan metode e-learning dalam proses belajar mengajar. Mungkin karena saat itu jaringan internet belum ada di kota saya. Guru hanya sering meminta kami utuk membuat tugas dengan mengetiknya dikomputer.
Saat SMA-lah saya baru mulai megenal langsung Internet. Para guru sudah mulai meminta kami untuk mencari bahan pelajaran dan tugas dari internet. Namun masih jarang sekai guru yang mengharuskan kami memiliki e-mail atau blog yang digunakan untuk mengumpulkan tugas tanpa harus menggunakan kertas.
Dan saat saya duduk dibangku kuliahlah saya baru benar-benar merasakan metode e-learning dalam belajar. Hal itu sangat mengasyikkan karena kita dapat dengan mudah men-downlaod bahan kuliah, tugas dan mengumpulkan tugas dengan menggunakan internet tanpa harus bertemu dosen (kadang kesibukan dosen membuat kita sulit berhubungan langsung secara face to face dengan dosen).
E-Learning di Indonesia
E-learning untuk saat ini mungkin menjadi suatu metode belajar mengajar yang efektif. Sesuai dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat. Sangat diharapkan agar dunia pendidikan dapat mengimbangi perkembangan teknologi tersebut. Seperti yang di sebutkan dalam buku Psilologi Pendidikan karya Santrock, salah satu cara mengajar yang efektif adalah dengan memiliki keahlian teknologi. Di Indonesia juga sudah banyak dosen-dosen di universitas besar seperti UI, ITS, UGM, Unair, ITB, USU dan UB. Hal ini dilakukan karena metode pembelajaran ini tidak membutuhkan tatap muka (face to face) antara mahasiswa dan dosen. Mahasiswa hanya diharuskan duduk di depan komputer atau laptop dan on line di internet. Dosen benar-benar hanya berfungsi sebagi mediator, fasilitator, dan motivator. Dosen cukup memberikan modul perkuliahan atau soal-soal tugas melaui email, dan mahasiswa benar-benar harus mencari sumber atau data sendiri dari bahan kuliah atau tugas yang diberikan dosen.
Namun, Sepertinya metode e-learning masih sulit dilakukan seluruh universitas di indonesia secara merata. Hal itu dikarenakan banyaknya rintangan yang menghadang. Menurut Helmy Anam, Head of Marketing Communication Department PT Acer ada Tiga kendala yang membuat e-learning berjalam lambat di Indonesia, hal itu meliputi kesiapan infrastruktur, kesiapan dosen dan mahasiswa serta faktor budaya. Dari segi infrastuktur misalnya, diperlukan dukungan pemerintah yang lebih intensif agar penerapan e-learning bisa berjalan maksimal. Karena seperti yang kita ketahui jaringan internet di Indonesia tergolong masih belum stabil. Kesiapan dosen yang masih kurang untuk menerapkan metode e-learning karena masih banyak tidak mengetahui dan kurang memahami teknologi khususnya internet.
Daftar Pustaka
Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Alfabeta : Bandung.
Santrock, John W. 2004. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Kencana :Jakarta.
2 komentar:
Saya juga ingin mengembangkan e-learning di sekolah di awali dengan tugas-tugas kecil yang belum merata karena memang sarana yang sangat belum memadai, hanya bonek saja semoga bisa menginspirasi ke depan buat saya khususnya.
Posting Komentar