Selasa, 25 Mei 2010

UAS

Bismillahirrahmanirrahim.......

4 komentar:

psipddk3sks mengatakan...

(UAS) 1. Yurisqa, coba kamu jelaskan dengan teori kognitif, mengapa kamu memilih gambar SS501, Super Junior dan TVXQ ada di blogmu.

yurisqa shadila mengatakan...

Psikologi kognitif adalah salah satu cabang dari psikologi dengan pendekatan kognitif untuk memahami perilaku manusia. Psikologi kognitif mempelajari tentang cara manusia menerima, mempersepsi, mempelajari, menalar, mengingat dan berpikir tentang suatu informasi. Psikologi kognitif juga dapat disebut sebagai proses-proses mental atau pikiran.

Salah satu teori kognitif yang terkenal adalah teori kognitif Jean Piaget, yang menyatakan bahwa bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan. Dan alasan saya memilih gambar SS501, Super Junior dan TVXQ ada di blog saya karena saya menganggap itu menjadi termotivasi dengan sendirinya untuk membuka blog saya. Karean foto-foto itu adalah foto idola saya. Seperti yang disebutkan oleh Jean Peaget diatas bahwa kita dapat membangun kemampuan kognitif apabila kita sudah memiliki motivasi sendiri dalam diri kita. Pada awalnya mungkin saya hanya memajang foto-foto tersebut karena saya suka. Tapi ternyata foto tersebut menjadi motivasi saya untuk meningkatkan kemampuan kognitif saya.

Menurut Piaget intelegensi itu terdiri dari tiga aspek yang salah satunya adalah Function. Fuction itu sendiri adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan cara seseorang untuk mencapai kemajuan intelektual. Nah, dengan memajang foto-foto artis korea yang pada blog saya itu merupakan salah satu cara saya untuk mencapai kemajuan intelektual saya. Karena dengan adanya foto-foto tersebut, saya jadi sering membuka blog saya. Selain itu dengan adanya foto-foto tersebut saya ingin terus berusaha menungkatkan prestasi saya agar saya bisa pergi ke Korea dan bertemu dengan mereka. Sebenarnya foto-foto tersebut menjadi motivasi tersendiri bagi saya agar saya bisa sukses dan dapat mencapai semua cita-cita saya yang tentunya tidak akan bisa didapat apabila saya tidak meningkatkan intelektual dan kemampuan kognitif saya.
Menurut Piaget bahwa perkembangan kognitif individu meliputi empat tingkat yaitu :
• sensory motorik (0–2 tahun)
• pre operational (2–7 tahun)
• operasional konkrit (7–11 tahun)
• operasional formal (11 tahun sampai dewasa)
Saya yang sudah berusia 18 tahun masuk dalam tahap operasional formal dimana pada tahap ini seseorang sudah dapat berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Dalam tahapan ini, seseorang dapat memahami hal-hal seperti cinta, bukti logis, dan nilai.

Sebenarnya saya merasa alasan saya memajang foto SS501, Super Junior dan TVXQ diblog saya lebih erat kaitannya dengan teori motivasi. Namun mudah-mudahan penjelasan saya diatas sudah cukup mewakili alasan saya memajang foto-foto tersebut di blog saya.

http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/teori-belajar-psikologi-kognitif.html
file:///C:/Users/Dhila%20Loebis/Documents/Teori%20Kognitif/Teori_perkembangan_kognitif.htm

yurisqa shadila mengatakan...

Dalam merancang kegiatan pengajaran seorang guru atau dosen harus memilih rancangan aktifitas mengajar yang berkesan dan bermakna kepada para pelajar, guru haruslah memikirkan terlebih dahulu tentang kaedah dan teknik yang akan digunakan. Saya melihat ibu sudah dapat memilih rancangan kegiatan mengajar yang baik yaitu dengan e-learning. Dan pada awalnya ingin memposting nilai dari semua tugas yang ibu berikan kepada kami, namun memang selalu ada kendala apalagi apabila menggunakan jaringan internet yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi gangguan. Selain itu dengan menggunakan sistem e-learning dan menyampaikan nilai melalui blog atau e-mail tentu saja memerlukan ketelitian dan waktu yang tidak sedikit. Untuk menggunakan metode e-learning tentunya seorang pendidik atau pengajar harus rela meluangkan waktunya untuk menjalankan proses belajar e-learning.

Boyer dalam model ‘ Functional Thinking’ nya menyatakan bahawa ‘ Metacognition adalah merangkumi kebolehan seseorang dalam merancang (planning), memantau (monitoring) dan menilai (assessing). Boyer menjelaskan bahawa ‘metacognatinion’ terletak di luar kebolehan berfikir (cognition) itu sendiri. Seorang pendidik dan pengajar tentunya haris memiliki. Namun sebaik apa pun kemampuan metacognitif seseorang, seorang dosen pastilah dapat melakukan kesalahan. Demikian juga dengan ibu. Ibu sudah merancang , memantau dan menilai bagaimana kami sebagai mahasiswa dapat menerima pelajaran dimana ibu menggunakan metode e-learning dalam prosesnya. Belum terlaksananya janji men-deliveri nilai kepada kami lebih kepada kendala teknis yang mungkin tidak ibu bayangkan sebelumnya. Padahal mungkin ibu sudah merancang bagaimana proses pembelajaran berjalan. Bahkan ibu sudah membuat suatu jadwal tugas diberikan, kapan di posting dan kapan nilai dari tugas tersebut kapan di-deliveri. Namun pada akhirnya ada rencana-rencana yang telah dirancang tidak sesuai jadwal atau bahkan tidak terlaksana karena satu dan lain hal yang tidak diprediksi sebelumnya. Seperti gangguan jaringan internet atau kesibukan ibu yang bukan hanya sebagai dosen tapi juga sebagi ibu rumah tangga. Ibu juga bukan hanya menjadi dosen pengampu mata kuliah “ psikologi pendidikan” tapi juga dosen pengampu mata kuliah ‘andragogi dan paedagogi”. Ungkin karena kesibukan tersebut membuat ibu belum bisa men-deliver nilai tugas kami.

psipddk3sks mengatakan...

Yurisqa, Skor UASmu 80