Review Sheila : Luka Hati Seorang Gadis Kecil ; tugas individu 3

Buku Sheila : Luka Hati Seorang Gadis Kecil ini merupakan sebuah buku yang diangkat dari kisah nyata pengarangnya (Torey Hayden) dan tokoh utama (Sheila) dalam cerita tersebut. Buku ini bagus sekali untuk temen-temen yang suka membaca buku yang sarat akan ilmu psikologi. Nah, untuk buku ini lebih erat kaitannya dengan Psikologi Pendidikan. Karena buku ini menceritakan tentang kesabaran seorang guru yang harus mendidik anak-anak yang berkebutuhan khusus yang berbeda dari anak pada umumnya.

Kelas yang dipengang oleh Toray sudah ada delapan murid yang berusia tidak lebih dari 10 tahun. Seorang anak yang pernah dua kali mencoba untuk bunuh diri, seorang anak buta, seorang lagi bersifat agresif, dua orang anak menderita autisme, seorang skizofrenia, seorang pernah mengalami penganiayaan fisik dan seksual, sedangkan yang terakhir menderita beragam fobia.

Kalau anda harus mengajar dalam kondisi seperti itu, apakah anda mau menerima seorang murid lagi? Mungkin kebanyakan dari anda tidak bersedia. Lain halnya dengan Torey Hayden yang terpaksa harus menerima seorang murid lagi, seorang gadis cilik berusia 6 tahun yang baru saja membakar anak lelaki berusia 3 tahun sampai nyaris mati. Gadis cilik bernama Sheila dan ber-IQ di atas 180, namun menderita problem emosional parah. Dia tak pernah menangis, baik di kala sedih, marah, maupun kesakitan. Dia juga agresif dan selalu membangkang. Mungkin karena sang ibu meninggalkannya di jalanan saat berusia 4 tahun. Mungkin karena ayahnya pemabuk dan tak mampu memberinya pengasuhan yang layak. Mungkin karena dia memang tak tahu bagaimana membuat orang lain mencintainya.

Menghadapi murid seistimewa ini, bekal Torey hanyalah kesabaran dan kasih sayang yang mendalam. Dalam buku ini, Torey menuturkan pengalaman nyatanya berusaha menyentuh hati si gadis kecil dan memunculkan segala potensi yang dia miliki. Dengan kesabaran dan kasih sayang yang dia berikan Sheila perlahan-lahan dapat membuka dirinya kepada Torey. Sheila yang pada awalnya tidak pernah bergabung dengan temannya yang lain dalam mengikuti pelajaran dan sama sekali menolak mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, perlahan-lahan mulai bergaul dengan teman-temannya yang lain dan mengerjakan semua tugas dengan hasil yang lebih baik dari teman-temannya yang lain. Sheila yang pada awalnya sangat emosional dan agresif, perlahan-lahan dapat merubah sifatnya menjadi lebih tenang.

Hingga pada suatu ketika, Sheila mengalami cobaan berat sekali lagi. Dia mengalami pelecehan seksual oleh pamannya sendiri yang baru keluar dari penjara. Kemaluannya ditusuk dengan pisau yang menyebabkan Sheila harus menjalani operasi dan perawatan extra intensif di rumah sakit. Tetapi lambat laun masalah mulai teratasi. Si Paman masuk sel kembali, sang ayah pun yang pada awalnya tidak peduli padanya mulai menunjukkan kasih sayangnya dan Sheila menunjukkan kemajuan pesat dari hari ke-hari.

Namun kebersamaan Sheila dan Torey hanya lima bulan saja. Hal itu karena sekolah mereka akan ditutup untuk tahun ajaran berikutnya. Pada awalnya Sheila sangat marah karena harus masuk ke sekolah reguler dan harus berpisah dengan Torey dan teman-teman. Selain itu Torey pun ingin melanjutkan pendidikan S2 nya sebagai Psikolog Pendidikan. Tapi pada akhirnya Sheila pun dapat menerima hal itu. Dan Sheila berjanji akan menjadi anak yang baik.

Buku ini benar-benar menyentuh, dari Torey kita dapat belajar bahwa kesabaran dan kasih sayang yang tulus adalah kunci utama dalam mendidik anak. Terutama anak-anak yang berkebutuhan khusus. Wajib banget buat temen-temen khususnya yang ingin mengambil mengambil Profesi sebagai Psikolog Pendidikan untuk membaca buku ini. Dalam buku ini juga dapat kita baca bagaimana cara kita menghadapi anak-anak yang berkebutuhan khusus, bagaimana tindakan yang seharusnya kita lakukan saat anak-anak tersebut sedang marah atau diluar kontrol kita. Dan yang paling penting buku ini mengajarkan kita tentang cinta dan kasih sayang yang tulus.

Buku kedua yang merupakan lanjutan cerita dalam buku Shiela : Luka Hati Seorang Gadis Kecil juga ada. Judulnya Sheila : Kenangan yang Hilang. dalam buku kedua menceritakan tentang Shiela yang sudah berumur 14 tahun. Tujuh tahun setelah berpisah dengan Torey. Dan Sheila remaja, sama bermasalahnya dengan Sheila kecil yang tega membakar anak lelaki berusia 3 tahun sampai nyaris mati.

Torey merasa sangat pilu melihat usahanya mengajarkan cinta dan kasih sayang yang telah diberikannya kepada Sheila seolah tidak berarti apa-apa lagi bagi Shiela. Namun Torey tidak menyerah, meskipun Sheila kembali menculik anak laki-laki, meskipun Sheila berkali-kali mencoba kabur darinya, meskipun Sheila masih menaruh dendam padanya, meskipun Sheila tidak mau mendengar kata-katanya. Torey tetap berusaha untuk mengembalikan Shiela seperti Sheila yang dikenalnya dulu setelah diajari cinta. Tapi, apakah Torey akan berhasil membantu Sheila Bangkit dari lingkaran Trauma?

Eits,,,,,Kalau mau tahu kelanjutan ceritanya, kamu semua harus baca bukunya. Pokoknya nggak bakalan nyesel deh bacanya.

Buat temen-temen yang punya pendapat, kritik atau saran, bisa disampaikan lewat comment.

Ini buku saya, kalau mau pinjam boleh. tapi gak bakalan rugi juga kalau beli..hehehehehe....

"Torey Hayden, sang guru yang selalu sabar menghadapi murid-muridnya yang berkebutuhan khusus"